Pelabuhan Samudera Muara Baru sebagai salah satu pintu masuk Negara (point of entry) merupakan pelabuhan samudera perikanan di Jakarta. Dengan melihat fungsinya pelabuhan samudera Muara Baru sebagai tempat lalu lintas kapal tangkap ikan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), industry pengolahan ikan dan export ikan mempunyai fungsi sangat penting, namum disisilain sangat berpotensi besar menimbulkan dampak risiko kesehatan menjadi sumber infeksi, sumber kontaminasi dan tempat berkembang biaknya vector penular penyakit yang merupakan factor risiko kesehatan masyarakat, penyebaran penyakit, pencemaran lingkungan dan gangguan keamanan dan ketertiban, jika tidak didukung degan lingkungan pelabuhan yang kondusif bagi kesehatan komunitasnya.
Sumber penularan adalah penderita tuberkulosis BTA positif pada waktu batuk atau bersin. Penderita menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk droplet (percikan dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan di udara pada suhu kamar selama beberapa jam. Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup ke dalam saluran pernafasan.Setelah kuman tuberkulosis masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernafasan, kuman tuberkulosis tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh lainnya melalui sistem peredaran darah, saluran nafas, atau penyebaran langsung ke bagian-bagian tubuh lainnya. Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari
Dari aspek kesehatan masyarakat, media lingkungan perlu mendapat perhatian dalam mewujudkan kualitas lingkungan pelabuhan yang sehat adalah upaya untuk mengawasi agent penyebaran penyakit, media perantara, pengamatan penyakit dan keluhan masyarakat yang terkait dengan kegiatan dipelabuhan. Hal ini sejalan dengan diberlakukannya International Health Regulation (IHR) 2005, dimana Indonesia telah sepakat untuk melaksanakan secara penuh pada tahun 2014 melalui kegiatan pengawasan/pengamatan penyakit di pelabuhan,agar penyakit-penyakit potensial wabah tidak berkembang menjadi kedaruratan kesehatan masyarakat yang meresahkan dunia (Public Health Emergency Of International Concern).
Adapun tujuannya sebagai berikut tujuan Umum yaitu Untuk mewujudkan kondisi pelabuhan yang dapat mencegah potensi risiko penyebaran penyakit TB, gangguan kesehatan, keamanan,ketertiban dan lingkungan yang dinamis sehingga tercipta Pelabuhan Sehat.
Dan Tujuan Khususnya masyarakat di pelabuhan maupun di sekitar pelabuhan Muara Baru mengerti tentang penyakit TB serta mendukung program GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat)
Adapun Pelaksanaan Kegiatannya dilaksanakan pada hari senin tanggal 14Nopember pukul 08.00 WIB dan lokasi kegiatan di Ruang Revertment Lantai 2 Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta.Dan narasumber pada Sosialisasi Deteksi Dini Terduga TB di Wilayah Pelabuhan Wilayah Kerja Pelabuhan Samudera Muara Baru berasal dari Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok . adalah sebagai dr. Jefry Hasurungan Sitorus, M.Kes dan dr. Nazaruddin, M.Sc.
Terdapat 2 materi dalam rangka Sosialisasi Deteksi Dini Terduga TB yaitu materi Kebijakan dan Pencegahan Penanggulangan TB di Pelabuhan dan Penyakit TB.
Para peserta Sosialisasi Deteksi Dini Terduga TBWilayah Kerja Pelabuhan Samudera Muara Baru berjumlah 52 orang yang berasal dari LintasSektor dan Stake Holder dengan rincian sebagai berikut :
- Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (5 orang)
- Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok
- Kepala Kantor KSOP Pelabuhan Samudera Muara Baru (3 orang)
- Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia( 3 orang)
- Kepala Perum Perindo Cabang Jakarta (3 orang)
- Kapolsek Kawasan Muara Baru (4 orang)
- Kepala Pangkalan PSDKP Jakarta (3 orang)
- Kepala Pemadam Kebakaran Pelabuhan Samudera Muara Baru (4 orang)
- Staff Perikanan Samudera Nizam Zachman Jakarta (25 orang)
- Kepala Puskesmas Kelurahan Penjaringan (2 orang)
Kegiatan Sosialisasi dan Deteksi Dini Terduga TB di Pelabuhan Muara Baru telah dilaksanakan dengan baik, lancar dan tertib sesuai jadwal yang telah ditetapkan, pembukaan dan penutupan serta arahan Sosialisasi Deteksi Dini Terduga TBdilaksanakan oleh Kepala Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah, sebagai nara sumber dr. Jefry Hasurungan Sitorus, M.Kesdan dr. Nazaruddin, M.Sc, dihadiri oleh 52 orang peserta. Dari hasil pertemuan tersebut terdapat beberapa hal yang harus ditindak lanjuti dengan segera seperti perbaikan atau penambahan fasilitas pelabuhan dalam rangka menunjang terciptanya pelabuhan yang sehat, aman dan nyaman serta menambah pengetahuan tentang penyakit TB dan perbaikan perilaku hidup bersih dan sehat untuk mencegah penularan Penyakit TB.
Oleh : Dedi Sutardi, SKM